Selasa, 11 April 2017

Kembalikan Keceriaanku


Kembalikan Keceriaanku

            Keberhasilan dunia pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen. Komponen tersebut meliputi guru, siswa, masyarakat, dan pemerintah. Guru merupakan ujung tombak berhasil tidaknya suatu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Di satu sisi, siswa selaku pebelajar dituntut mengikuti proses pembelajaran tersebut untuk mencapai hasil sesuai tujuan yang diharapkan. Komponen lain yang tak kalah penting adalah masyarakat dan pemerintah. Masyarakat dan pemerintah yang memberikan dukungan secara responsif, akan memberikan efek yang sangat positif bagi kemajuan dunia pendidikan.
            Siswa selaku objek belajar, tentunya sangat diharapkan dalam proses pembelajaran mengikuti dengan baik dan penuh keceriaan. Keberhasilan proses tersebut juga sangat ditentukan oleh kondisi fisik dan psikis anak itu sendiri. Siswa yang siap secara fisik dan psikis akan mengikuti pembelajaran dengan antusias sehingga tujuan dapat tercapai.
            Kenyataan yang ada di sekolah sekarang ini, terkadang ada siswa yang tidak siap mengikuti proses pembelajaran. Ketidaksiapan tersebut bisa saja dari aspek fisik dan psikis anak tersebut. Ada anak secara fisik memang tidak siap seperti sakit demam, influensa dan sebagainya. Tetapi yang tak kalah pentingnya adalah siswa yang yang secara psikis terganggu.
            Faktor penyebab terganggunnya psikis siswa dapat bersumber dari rumah atau orangtuanya, dan tidak menutup kemungkinan juga bersumber dari guru itu sendiri di sekolah. Siswa terkadang di rumah kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua bahkan mendapatkan tindakan kekerasan akibat dari broken home. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa selain di rumah terkadang di sekolahpun siswa kurang mendapatkan tindakan sesuai harapannya. Guru terkadang kurang memperhatikan latar belakang siswa itu sendiri dengan alasan terlalu banyaknya tuntutan administrasi yang harus diselesaikan. Sehingga yang terjadi di sekolah ketika siswa punya kesalahan sedikit, guru langsung memberikan punishment kepada siswa tanpa mencari tahu lebih awal akar permasalahannya.
            Siswa akan sangat bangga ketika dirinya diberikan apresiasi terhadap apapun yang dilakukannya. Siswa sangat butuh dan mencari perhatian dan kasih sayang orangtua baik di di rumah (ibu bapaknya) maupun di sekolah (gurunya). Sekecil apapun tindakannya harus dihargai demi menjaga aspek psikisnya.
           Dengan demikian, mari segenap komponen pendidikan mulai dari lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat kembalikan keceriaan anak-anak kita sesuai kodrat anak itu sendiri sebagai makhluk tuhan yang butuh perhatian dan kasih sayang. Mari kita budayakan “Sayang Anak” di manapun mereka berada sehingga keceriaannya dapat dirangkul kembali. Salam Sayang Anak!
            Tulisan ini saya akhiri dengan satu puisi:
Kembalikan Keceriaanku
Sungguh nasibku
Pilu dan sedih terasa
Kebahagiaan hendak kuraih
Namun tiada daya
            Di rumah sedihku kunikmati
            Ayah bundaku sayang
            Perhatiannya selalu kukejar
            Namun tak kugapai jua
Di sekolah lara kudapatkan
Sang pencerah ilmuku yang kuhormati
Titah dan petuahmu kurindukan
Namun susah kugenggam jua
            Kutahu....
Tingkahku  mengiris hatimu
Kuhanya ingin bebas dengan kreativitasku
Kuhanya ingin tunjukkan prestasiku
Tuhan.....
Di mana lagi kaki melangkah
Ke depan belakang kanan kiri salah
Kuingin bahagiaku kurangkul lagi

 Penulis: Sudirman M, S.Pd., M.Pd
Guru Kelas VI B SD Negeri 5 Parepare


4 komentar:

  1. Mantap tulisannya pak,mencurahkan sepenggal rasa dan sejumput asa. Sukses terus pak....Amiin yaa Rabbal Aalamiin😇😇😇

    BalasHapus
  2. Keren...
    Terus berkarya pak.. dan berbagi inspirasi kepada Dunia

    BalasHapus